Rabu, 26 Februari 2020

Tetaplah menjadi gerimis ,
Agar di setiap jatuh rinai mu
aku adalah tadah tangan yang menyambutmu tanpa jeda ,
Di akhir tetes yang kau gantung ,
aku doa” yg tenang ,,
Pada debaran dada ,

engkau tetaplah gerimis yg lesat
pelan” di antara mendung
dan di rindui aku yang di bumi .
Sehingga nanti ketahuilah ,
selalu kubincangkan dirimu
pada setiap yg kutemui ,
bahkan pada udara yg kuhirup .
Aku ceritakan tentang kamu ,
dan hanya tentang mu .
Jika waktu ta mampu
mengerti hatiku ,,
Aku harap dirimu tau
rasaku ,,
Jika ucapku ta mampu
membuka logikamu ,,
Biarlah tatap mataku yang menjelaskan padamu ,

Jangan paksa aku untuk tahu
Karena nyatanya sang waktu  tak pernah
Membisikkan celotehanmu padaku
Dia hanya berisyarat melalui luka
Dia hanya bercerita tentang kecewa

Dan selebihnya...
Aku hanya bisa merangkai penggalan demi penggalan
Merajut harapan dari semangat yg tersisa
Seandainya kau tak pernah menjelma
menjadi puisi
aku pasti telah melupakanmu.
Sebab Puisi adalah satu-satunya jalan
menuju kenangan kita
yang tak berisi satupun adegan
kecuali papasan mata tanpa senyuman.
Senyum yang sengaja disimpan
demi tak terkuaknya rahasia perasaan.


Pagi ini bersama secangkir kopi
Kusapa engkau wahai pujaan hati
Karena tak nyenyak tidur ku semalam
Biar berbantal lembut
Beralaskan ranjang penuh kehangatan.

Tak nikmat lagi setiap tegukan kopi yang tertelan
Pahitnya Terasa berhenti di kerongkongan
Saat kutatap mata nanar penuh kecewa
Saat kutatap wajah datar karena curiga.

Dan aku biarkan begitu adanya
Karena terkadang wanita tak butuh suara
Biar tatapan mesra yg berbicara
Biar hening yg berkata

Jumat, 23 November 2018



Karena berlari aku lelaj


Yang aku butuhkan hanyalah...

Tak perlu cantik
untuk membuatku tertarik
Karena cantikmu hanyalah keindahan sesaat
Sebelum semua hilang lenyap
Di telan usia dan kesibukan.

Tak perlu kaya agar engkau kupuja
Karena harta ibarat air laut
Semakin kita teguk
Maka akan semakin kita dahaga.

Yg kubutuh hanyalah wanita sederhana
Yg saat pagi membuka mata
Ia kan setia menyapa dg senyumnya

Yg kubutuh adalah wanita sederhana
Yg saat malam tiba
Ia mampu membentangkan sajadahku untuk memujaNya